A. Konsep Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan adalah lembaga dan usaha membangun bangsa dan watak bangsa. Pendidikan yang demikian mencakup ruang lingkup yang amat komprehensif, yakni pendidikan kemampuan mental, pikir, kepribadian manusia seutuhnya. Konsep pendidikan seumur hidup mulai di masyarakat melalui kebijaksanaan negara yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional. Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus menerus dari bayi sampai meninggal dunia.
Sebuah sistem operasional pendidikan seumur hidup mencakup beberapa komponen-komponen:
1. Tujuan-tujuan pendidikan seumur hidup.
2. Asumsi-asumsi yang mendasari pendidikan seumur hidup.
3. Prinsip-prinsip pembimbing untuk pengembangan sistem pendidikan seumur hidup.
4. Bentuk-bentuk belajar, yang terdiri atas pendidikan umum yang berlangsung secara formal dan non formal dan pendidikan profesional yang berlangsung secara formal dan non formal.
Azas pendidikan seumur hidup bertitik tolak atas keyakinan bahwa proses pendidikan dapat berlangsung selama manusia hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah.
B. Dasar Pemikiran Pendidikan Seumur Hidup
Ada bermacam-macam dasar pemikiran yang menyatakan bahwa pendidikan seumur hidup sangat penting. Dasar pemikiran tersebut ditinjau dari beberapa segi antara lain :
1. Tinjauan ideologis, semua manusia dilahirkan di dunia mempunyai hak yang sama, khususnya hak mendapatkan pendidikan
dan peningkatan pengetahuan serta ketrampilan. Menjadi suatu kewajiban
penguasa/ tokoh masyarakat untuk menyelamatkan rakyat dari bahaya
kebodohan dan kemelaratan.
2. Tinjauan ekonomis, salah satu cara keluar dari lingkaran kebodohan dan kemelaratan adalah dengan cara pendidikan seumur hidup. Dengan cara ini dimungkinkan seseorang untuk :
a. Meningkatkan produktifitas,
b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimiliki,
c. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih menyenangkan dan sehat,
d. Memiliki motifasi dalam menyusun dan mendidik anak-anaknya secara tepat sehingga peranan pendidikan dalam keluarga menjadi sangat besar dan penting.
3. Tinjauan sosiologis
Salah satu masalah pendidikan di negara berkembang adalah pemborosan yang disebabkan oleh sebagian orang tua, karena menyadari pentingnya pendidikan. Oleh karena itu pendidikan seumur hidup bagi orang tua merupakan pemecahan masalah pendidikan bagi anak-anaknya.
4. Tinjauan
politis, Pada negara demokrasi hendaknya seluruh rakyat menyadari
pentingnya hak-hak kewajibannya disamping memahami fungsi pemerintahan.
Karena itu, pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan kepada semua orang.
5. Tinjauan
teknologis, dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, para
pemimpin, teknisi, guru dan sarjana dari berbagai disiplin ilmu
senantiasa menyesuaikan perkembangan ilmu teknologi untuk menambah
pengetahuan disamping ketrampilannya.
6. Tinjauan
psikologis dan pedagogis, tidak dipungkiri lagi bahwa perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar terhadap pendidikan
khususnya konsep teknik penyampaiannya karena perkembangan ilmu dan
teknologi makin luas dan komplek, maka tidak mungkin segalanya itu dapat
diajarkan kepada anak di sekolah. Maka dewasa ini, tugas pendidikan
formal yang utama adalah bagaimana mengajarkan cara belajar, menanamkan
motifasi yang kuat kepada anak untuk belajar terus sepanjang hayatnya.
Dan untuk memberikan ketrampilan itu semua, perlu diciptakan kondisi
yang merupakan penerapan life long education.
C. Implikasi
Implikasi
adalah akibat langsung dari konsekuensi suatu keputusan. Jadi sesuatu
yang merupakan tindak lanjut dari suatu keputusan atau kebijakan.
1. Implikasi pada program-program pendidikan dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Pendidikan
baca tulis, realisasi ini memuat dua hal yaitu memberikan kecakapan
membaca, menulis, menghitung bagi anak didik; mengembangkan kecakapan
lebih lanjut terhadap apa yang telah dimilikinya.
b. Pendidikan kejuruan,
c. Pendidikan profesional, para profesional perlu mengikuti perubahan-perubahan sikapnya terhadap profesi masing-masing.
d. Pendidikan ke arah perubahan dan perkembangan,
e. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik, pendidikan ini merupakan bagian penting dari pendidikan seumur hidup.
f. Pendidikan
kultural dan pengisian, seseorang harus memahami nilai-nilai yang
terkandung dalam khazanah hidup dan juga bermanfaat mengisi waktu
luang.
2. Implikasi pada sasaran pendidikan
Yang perlu memperoleh pendidikan seumur hidup dapat diklasifikasikan dalam kategori :
a. Para petani, hal ini disebabkan oleh dasar pendidikan
yang rendah, maka pendidikan yang diberikan hendaknya : menolong
meningkatkan produktifitas, mendidik mereka bagaimana memanfaatkan waktu
luang.
b. Para remaja yang putus sekolah dan mereka itu perlu dibeerikan pendidikan yang kultural,
c. Para pekerja yang berketrampilan,
d. Para teknisi dan golongan profesional,
e. Para pemimpin masyarakat,
f. Para anggota masyarakat yang sudah tua.
0 komentar:
Posting Komentar